Jumat, 15 Juli 2011
Minggu, 10 Juli 2011
Juna Rorimpandey Mobile Websites
Sabtu, 09 Juli 2011
Seorang Anak Mampu Membelah lidahnya menjadi dua
Silahkan Di Copas
Selamat datang di blog 'Juna Rorimpandey'
kali ini saya akan mengungkap keanehan di daerah sidoarjo jawa timur .
Story:
seorang anak kelas 3 smp mempunyai kelebihan membelah lidahnya .
anda penasaran dengan lidah anak tersebut ?
fotonya akan kami postingkan pada hari minggu 10,juli 2011
Foto berhasil kami dapat dari anak tersebut.
dan anda dapat langsung melihatnya .
anak tersebut tidak ingin menampilkan wajahnya, sehingga hanya lidahnya yang kami foto

READMORE - Seorang Anak Mampu Membelah lidahnya menjadi dua
Selamat datang di blog 'Juna Rorimpandey'
kali ini saya akan mengungkap keanehan di daerah sidoarjo jawa timur .
Story:
seorang anak kelas 3 smp mempunyai kelebihan membelah lidahnya .
anda penasaran dengan lidah anak tersebut ?
fotonya akan kami postingkan pada hari minggu 10,juli 2011
Foto berhasil kami dapat dari anak tersebut.
dan anda dapat langsung melihatnya .
anak tersebut tidak ingin menampilkan wajahnya, sehingga hanya lidahnya yang kami foto

Minggu, 05 Juni 2011
Juna's Profile
Profil
Junior Rorimpandey namanya. Chef asal Manado yang lahir pada 20 Juli 1975 ini, kurang begitu hot dibahas di Indonesia, karena Chef ini lebih terkenal di luar negeri. Hm..aku yakin setelah adanya Master Chef Indonesia, Chef Juna akan semakin dikenal banyak orang.
Banyak yang mengira Chef Juna ini bukan siapa-siapa. Setelah googling tentang Chef Juna, yang kulihat dari forum-forum, banyak yang kurang suka dengan Chef ini. Rata-rata berkomentar, “Sangar amat komentarnya..kejam”, “jahat banget tuh orang”, “dia bikin acara makin tegang aja”, “ah kayak dia bisa masak aja”, “masa komentarnya nggak bermutu gitu sih”, “komentar yang membangun dikit kek..masa kasar gitu ngomongnya”.
Waktu aku liat Chef Juna memberi contoh memotong bawang bombay di Master Chef Indonesia, aku tau kalau ia punya kemampuan masak yang cukup tinggi. Dari cara memegang pisau dan kecepatan mengiris bombay. Terutama waktu ia membuang paprika dan garnish pada hidangan yang dimasak salah satu peserta (lupa namanya). Kenapa? Jelas aja karena paprika nggak akan dihidangkan mentah-mentah di piring. Di luar negeri, walaupun hanya dijadikan hiasan, yang tersaji di sebuah piring itu harus bisa dimakan. Beda dengan Indonesia, yang rata-rata hiasannya menggunakan sayuran mentah dan itu hanya hiasan, bukan untuk dimakan.
Sumber yang kudapat menggunakan bahasa inggris dan disini akan aku ceritakan ulang dengan gaya tulisanku sendiri secara detail.
Karir
Profesi Chef Juna terjadi secara nggak sengaja. Pada tahun 1997, ia pergi ke Amerika Serikat (Brownsville, Texas) untuk sekolah penerbangan. Chef Juna telah mendapat lisensi pilot, tapi ditengah mengambil lisensi komersial, sekolah penerbangannya bangkrut. Akhirnya ia pergi ke Houston untuk lanjutkan pelatihan. Awal 1998 disaat Indonesia sedang dilanda krimon (krisis ekonomi), ibunya nggak bisa membantu keuangannya di luar negeri, dan akhirnya ia harus mencari kerja walau secara ilegal (belum mendapatkan ijin kerja).
Berbagai pekerjaan yang dicoba Chef Juna, akhirnya ia kerja di restoran tradisional Jepang sebagai waiter (pelayan). Setelah 2 minggu, master sushi menawarkannya untuk jadi muridnya, Chef Juna terima tawaran itu. Ia akhirnya mulai dari dasar dan dilatih sangat keras. Pemilik restoran itu kagum dengan kinerjanya dan mensponsori Chef Juna untuk mendapatkan Permanent Resident (ijin tinggal).
Pada tahun 2002, Chef Juna mengambil alih sebagai head chef (kepala koki) di restoran karena sushi master yang melatih Chef Juna ini pindah ke restoran lain. Di tahun 2003, ia pindah kerja ke restoran sushi nomor satu di Houston yang bernama Uptown Sushi. Setelah beberapa bulan, ia menjadi Executive Chef disana. Masuk ke tahun 2004, Chef Juna mulai jenuh dengan masakan Jepang, dan akhirnya ia pindah ke restoran Perancis, The French Laundry yang dikenal sebagai restoran yang menerapkan standar tinggi. Ia mulai dari awal lagi. Lalu, ia juga mencari pekerjaan di tempat lain agar dapat belajar lebih banyak.
Di French Laundry, ada hukuman bagi yang melakukan kesalahan walau kesalahan sederhana. Mereka dilatih dengan baik dan disiplin yang diterapkan seperti militer. Disana Chef Juna belajar banyak teknik, mengontrol protein pada makanan, dan menciptakan makanan yang dihias cantik dan sangat enak. Nggak heran waktu Chef Juna menilai peserta Master Chef Indonesia sangat galak. Galaknya pasti keluar kalau liat makanan yang dihias berantakan dan rasanya hambar. Wajar, koki ganteng tapi sangar ini berpengalaman.
“Memasak adalah suatu yang anda cintai ketika anda berada di dapur, dan itu bukan hanya sekedar pekerjaan. Itu adalah sebuah gairah dan pekerjaan yang sulit. Saya suka memasak karena saya menilai masak sebagai seni. Ketika saya membuat hidangan baru, itu seperti telah selesai sebuah proyek seni. Berjuang untuk kesempurnaan membuat masakan yang lezat dengan bahan berbagai warna dan terlihat cantik di piring. Setiap malam saya memasak di dapur, terutama malam yang super sibuk, saya merasa bahwa prestasi saya tercapai karena saya membuat pelanggan kenyang, senang dan memberikan mereka pengalaman bersantap yang hebat. Saya juga suka suasana dapur yang sibuk, suara panci panas saat bahan masakan dimasukkan, suara peralatan masak, orang-orang berkomunikasi satu sama lain tentang apa yang mereka lakukan, semua itu seperti musik di telinga saya”, kata Chef Juna yang sekarang menjadi Executive Chef di restoran Jack Rabbit Jakarta.

Mengagumkan! Nggak nyangka kan kalau Chef Juna ini koki yang hebat? Padahal dulunya Chef Juna ini naik motor Harley loh.
Masa muda
Waktu umur 17 tahun, Chef Juna ini termasuk anak berandalan, ia buat sebuah geng yang bernama Bad Bones. Dengan mengendarai Harley, mereka ngebut dan nggak peduli kemanapun mereka pergi.
“Saya pernah kuliah teknik perminyakan selama 3,5 tahun di Indonesia, tapi nggak selesai karena saya terlalu nakal. Akhirnya saya memutuskan untuk membenahi hidup, berubah, dan pindah ke Amerika. Saya sampai menjual motor kesayangan untuk biaya sekolah di sana”
Diculik, disiksa, overdosis dan hampir ditembak di kepala udah pernah dirasakan Chef Juna. Merokok dan terjerumus dalam narkoba juga pernah. Tapi ia berubah karena ia punya pemikiran berbeda.
Di kedua lengan Chef Juna ini bertato. Tato itu dibuat waktu Chef Juna umur 15 di Bali, dengan menggunakan mesin buatan sendiri yang menggunakan jarum jahit.
Cinta
Menurut media, Chef Juna ini berpacaran dengan Aline Tumbuan atau Caroline Ingrid Adita.
Kabarnya sih udah berpacaran 1 tahun.
READMORE - Juna's Profile
Junior Rorimpandey namanya. Chef asal Manado yang lahir pada 20 Juli 1975 ini, kurang begitu hot dibahas di Indonesia, karena Chef ini lebih terkenal di luar negeri. Hm..aku yakin setelah adanya Master Chef Indonesia, Chef Juna akan semakin dikenal banyak orang.
Banyak yang mengira Chef Juna ini bukan siapa-siapa. Setelah googling tentang Chef Juna, yang kulihat dari forum-forum, banyak yang kurang suka dengan Chef ini. Rata-rata berkomentar, “Sangar amat komentarnya..kejam”, “jahat banget tuh orang”, “dia bikin acara makin tegang aja”, “ah kayak dia bisa masak aja”, “masa komentarnya nggak bermutu gitu sih”, “komentar yang membangun dikit kek..masa kasar gitu ngomongnya”.
Waktu aku liat Chef Juna memberi contoh memotong bawang bombay di Master Chef Indonesia, aku tau kalau ia punya kemampuan masak yang cukup tinggi. Dari cara memegang pisau dan kecepatan mengiris bombay. Terutama waktu ia membuang paprika dan garnish pada hidangan yang dimasak salah satu peserta (lupa namanya). Kenapa? Jelas aja karena paprika nggak akan dihidangkan mentah-mentah di piring. Di luar negeri, walaupun hanya dijadikan hiasan, yang tersaji di sebuah piring itu harus bisa dimakan. Beda dengan Indonesia, yang rata-rata hiasannya menggunakan sayuran mentah dan itu hanya hiasan, bukan untuk dimakan.
Sumber yang kudapat menggunakan bahasa inggris dan disini akan aku ceritakan ulang dengan gaya tulisanku sendiri secara detail.
Karir
Profesi Chef Juna terjadi secara nggak sengaja. Pada tahun 1997, ia pergi ke Amerika Serikat (Brownsville, Texas) untuk sekolah penerbangan. Chef Juna telah mendapat lisensi pilot, tapi ditengah mengambil lisensi komersial, sekolah penerbangannya bangkrut. Akhirnya ia pergi ke Houston untuk lanjutkan pelatihan. Awal 1998 disaat Indonesia sedang dilanda krimon (krisis ekonomi), ibunya nggak bisa membantu keuangannya di luar negeri, dan akhirnya ia harus mencari kerja walau secara ilegal (belum mendapatkan ijin kerja).
Berbagai pekerjaan yang dicoba Chef Juna, akhirnya ia kerja di restoran tradisional Jepang sebagai waiter (pelayan). Setelah 2 minggu, master sushi menawarkannya untuk jadi muridnya, Chef Juna terima tawaran itu. Ia akhirnya mulai dari dasar dan dilatih sangat keras. Pemilik restoran itu kagum dengan kinerjanya dan mensponsori Chef Juna untuk mendapatkan Permanent Resident (ijin tinggal).
Pada tahun 2002, Chef Juna mengambil alih sebagai head chef (kepala koki) di restoran karena sushi master yang melatih Chef Juna ini pindah ke restoran lain. Di tahun 2003, ia pindah kerja ke restoran sushi nomor satu di Houston yang bernama Uptown Sushi. Setelah beberapa bulan, ia menjadi Executive Chef disana. Masuk ke tahun 2004, Chef Juna mulai jenuh dengan masakan Jepang, dan akhirnya ia pindah ke restoran Perancis, The French Laundry yang dikenal sebagai restoran yang menerapkan standar tinggi. Ia mulai dari awal lagi. Lalu, ia juga mencari pekerjaan di tempat lain agar dapat belajar lebih banyak.
Di French Laundry, ada hukuman bagi yang melakukan kesalahan walau kesalahan sederhana. Mereka dilatih dengan baik dan disiplin yang diterapkan seperti militer. Disana Chef Juna belajar banyak teknik, mengontrol protein pada makanan, dan menciptakan makanan yang dihias cantik dan sangat enak. Nggak heran waktu Chef Juna menilai peserta Master Chef Indonesia sangat galak. Galaknya pasti keluar kalau liat makanan yang dihias berantakan dan rasanya hambar. Wajar, koki ganteng tapi sangar ini berpengalaman.
“Memasak adalah suatu yang anda cintai ketika anda berada di dapur, dan itu bukan hanya sekedar pekerjaan. Itu adalah sebuah gairah dan pekerjaan yang sulit. Saya suka memasak karena saya menilai masak sebagai seni. Ketika saya membuat hidangan baru, itu seperti telah selesai sebuah proyek seni. Berjuang untuk kesempurnaan membuat masakan yang lezat dengan bahan berbagai warna dan terlihat cantik di piring. Setiap malam saya memasak di dapur, terutama malam yang super sibuk, saya merasa bahwa prestasi saya tercapai karena saya membuat pelanggan kenyang, senang dan memberikan mereka pengalaman bersantap yang hebat. Saya juga suka suasana dapur yang sibuk, suara panci panas saat bahan masakan dimasukkan, suara peralatan masak, orang-orang berkomunikasi satu sama lain tentang apa yang mereka lakukan, semua itu seperti musik di telinga saya”, kata Chef Juna yang sekarang menjadi Executive Chef di restoran Jack Rabbit Jakarta.

Mengagumkan! Nggak nyangka kan kalau Chef Juna ini koki yang hebat? Padahal dulunya Chef Juna ini naik motor Harley loh.
Masa muda
Waktu umur 17 tahun, Chef Juna ini termasuk anak berandalan, ia buat sebuah geng yang bernama Bad Bones. Dengan mengendarai Harley, mereka ngebut dan nggak peduli kemanapun mereka pergi.
“Saya pernah kuliah teknik perminyakan selama 3,5 tahun di Indonesia, tapi nggak selesai karena saya terlalu nakal. Akhirnya saya memutuskan untuk membenahi hidup, berubah, dan pindah ke Amerika. Saya sampai menjual motor kesayangan untuk biaya sekolah di sana”
Diculik, disiksa, overdosis dan hampir ditembak di kepala udah pernah dirasakan Chef Juna. Merokok dan terjerumus dalam narkoba juga pernah. Tapi ia berubah karena ia punya pemikiran berbeda.
Di kedua lengan Chef Juna ini bertato. Tato itu dibuat waktu Chef Juna umur 15 di Bali, dengan menggunakan mesin buatan sendiri yang menggunakan jarum jahit.
Cinta

Kabarnya sih udah berpacaran 1 tahun.
My Jakarta: Juna Rorimpandey, Judge of MasterChef Indonesia
He’s probably the talk of the town at the moment. As one the judges on the new TV reality show MasterChef Indonesia, his straightforward manner has conjured up images of a tyrannical Gordon Ramsay-style gourmet with audiences.Juna Rorimpandey, 35, left Jakarta 14 years ago to pursue his dreams in faraway Brownsville, Texas. Having worked closely with top US chefs Michael Symon and Thomas Keller, Juna knows more than a thing or two about food and is keen for others to learn from his experience.
What was your first job in the kitchen like?
I made rice for a Japanese family restaurant named Miyako in Houston. All great sushi chefs in Japan start by cooking rice for four to six years. Luckily, I didn’t have to do it that long. I guess I had the talent and skill — or, maybe, more of a survival instinct. If I didn’t do it great, I didn’t get paid, which meant I couldn’t eat. At the time, I was sleeping in the living room of a small apartment with seven other roommates.
What has been the pinnacle of your culinary experience?
When I worked at Noe Restaurant. I took a huge pay cut when I gave up my work as executive chef at Uptown Sushi. I had to take a side job and was doing 80 to 90 hours a week for four years just to learn new things — and, of course, for the money too. I always look to work at different kinds of restaurants to learn different types of cooking. I didn’t even mind working for free at great restaurants like Lola or Lolita in Ohio. Working with Thomas Keller at the French Laundry in Napa Valley was an experience of a lifetime. I really look up to him.
You’re quite accomplished in the United States. So why move back to Jakarta?
It was during my vacation here in 2009 after being away from Indonesia for 12-and-a-half years. I toured around with my friends and was like, “Man, this is what I’m missing.” Then, out of nowhere, the owner of Jackrabbit offered me this job as executive chef. It was a good opportunity, so I took it. If it doesn’t work out, I can always go back to the States.
Did Gordon Ramsay inspire your attitude on MasterChef?
It’s just me. I’m not pretending to be somebody I’m not. I don’t really care what people say about me. I’m not looking for popularity here. If one of the contestants serves up soup that tastes like air kobokan [hand-washing water], then I can’t find any better way to say it.
Does that mean you’ve tried air kobokan before?
Probably [laughs]. All I’m saying is, I don’t need crybabies in my kitchen. They have to be disciplined to achieve anything. At a restaurant in the US where I worked, I was sent home and they docked my pay once just because I forgot to shave. I respect the discipline. As for the show, the ratings and audience share have been going up. People sometimes don’t understand that it’s a reality show. It just so happens to revolve around cooking, with lots of twists and turns.
How do you handle all the criticism from the audience?
I’m way nicer on the show. I’ve even become the contestants’ favorite judge. They might think of me as a bad guy in the beginning, but in the end, they can see I’m just being fair. It’s nothing personal.
Do you also treat the kitchen staff at Jackrabbit that way?
Yes. When they make crappy food, I’ll ask them if they really want to serve it to guests who have paid Rp 100,000 for it. It wouldn’t be fair to the guests.
How many people have you had to fire?
Surprisingly, none. If they don’t show up the next day, it’s their problem. That’s just me at work. After work, I’m a different person. I ask them to drink with me after a successful night at the restaurant and when things run smoothly in the kitchen. I just need to show them that when we all put in 100 percent, we can get it done.
Have you ever hit rock bottom?
There were times when me and my roommates looked for cigarettes in the garbage. I didn’t beg for money, but we looked for pennies on the street just to buy food. We didn’t really count how much we collected, so long as we could get ourselves Jack in the Box [fast food] for $1.07.
How long did the slump last?
A few months. Then I finally landed a small job with a steady income. I worked illegally with an expired student visa at first. But the owner of the restaurant and my chef sponsored me for a green card. I must have done something good. From there, I worked my way up from the lowest level to sous chef [No. 2 in the kitchen]. Then five years later, my master chef retired and I took over the place. Now, he was mean. But if he hadn’t been, I wouldn’t be here right now.
What do you think of budding chefs using cook books?
If they’re cheap and don’t come from a famous restaurant, they can work. They can be used for inspiration; to give you some ideas about being more creative in the kitchen. But just like Gordon Ramsay says, cooking is not something you can read about. You’ve got to feel it, practice and use your experience.
Who does the cooking when you’re out on a date?
The restaurant. I don’t cook at home. I’m very professional and a perfectionist. It’s not fun to cook at home. One day, if I have a family, I’ll build a nice semi-professional kitchen and I’ll cook for my guests. But for now, I just order Nasi Padang, takeaway or delivery. Quick and painless.
Juna Rorimpandey was talking to Dyah Paramita.
Kamis, 02 Juni 2011
Resep Soup Abalone With Fish Maw
Saya pikir Cina menciptakan seni minum sup:) itu hanya karena saya mencintai Cina dan minum sup. Hal terbaik tentang sup Cina adalah bahwa hal itu begitu sederhana, semua yang perlu Anda lakukan adalah untuk membuang bahan ke dalam panci berisi air dan didihkan lambat selama beberapa jam. Voila! Anda telah sup siap.
Sejujurnya, saya bukan penggemar sup Cina mahal, misalnya Buddha Langsung Over The dll Wall Ketika saya masih muda, aku dulu benci sup Sharkfins disajikan di makan malam pernikahan. ibu saya akan melotot padaku karena menolak untuk minum item yang paling mahal pada menu! Saya juga bukan penggemar abalone. Saya hanya akan makan, jika mendorong ke wajahku, di piring saya. Tapi, saya telah belajar untuk menghentikan menolak barang-barang mahal untuk melarikan diri dari yang disebut "bodoh" oleh sanak keluarga Cina saya dan teman-teman!
Jadi, apa yang mendorong saya untuk merebus sup mahal di atas? Sederhana .. semua bahan yang tersedia di rumah ibu saya dan saya pikir saya akan mendidih sup ini mahal untuk, ayah ibu saya dan nenek.
Sederhana bahan:
1. Abalone - Di Cina, kerang umumnya dikenal sebagai "bao yu". Mirip dengan sup sirip ikan hiu atau sup sarang burung, itu dianggap sebagai simbol kekayaan dan prestise, dan secara tradisional diperuntukkan bagi acara-acara khusus seperti pernikahan dan perayaan lainnya. Namun, ketersediaan komersial budidaya abalone telah memungkinkan konsumsi lebih umum ini jarang sekali kelezatan. Oleh karena itu, mudah tersedia dalam kaleng tapi pikiran Anda jika dapat biaya USD20-30 per bisa.
2. Fish Maw - Ikan maw sebenarnya adalah kandung kemih udara ikan besar, fungsi yang mengatur dan oksigen aliran air sehingga ikan dapat naik atau turun di dalam air. Harga perut ikan jauh dari murah dan itu salah satu bahan mewah dalam masakan Cina. Seperti banyak bahan dalam tradisi kuliner Cina, perut ikan juga dianggap sebagai tonik bergizi yang membantu sirkulasi darah dan bermanfaat bagi kesehatan umum.
3. 1 / 2 dari Ayam Desa ("Ayam Kampung") - ini dianggap ayam yang berkeliaran dengan bebas di kampung (desa) - yaitu, setara dengan Malaysia free-range, lebih atau kurang organik, ayam-sebagai berlawanan dengan mereka disimpan di kandang di peternakan pabrik. Hal ini tentu saja dianggap sebagai sehat tetapi lebih mahal pilihan untuk ayam normal.
5. Kering Kerang atau Conpoy - 5-6 pcs (direndam dalam air)
READMORE - Resep Soup Abalone With Fish Maw
Sejujurnya, saya bukan penggemar sup Cina mahal, misalnya Buddha Langsung Over The dll Wall Ketika saya masih muda, aku dulu benci sup Sharkfins disajikan di makan malam pernikahan. ibu saya akan melotot padaku karena menolak untuk minum item yang paling mahal pada menu! Saya juga bukan penggemar abalone. Saya hanya akan makan, jika mendorong ke wajahku, di piring saya. Tapi, saya telah belajar untuk menghentikan menolak barang-barang mahal untuk melarikan diri dari yang disebut "bodoh" oleh sanak keluarga Cina saya dan teman-teman!
Jadi, apa yang mendorong saya untuk merebus sup mahal di atas? Sederhana .. semua bahan yang tersedia di rumah ibu saya dan saya pikir saya akan mendidih sup ini mahal untuk, ayah ibu saya dan nenek.
Sederhana bahan:
1. Abalone - Di Cina, kerang umumnya dikenal sebagai "bao yu". Mirip dengan sup sirip ikan hiu atau sup sarang burung, itu dianggap sebagai simbol kekayaan dan prestise, dan secara tradisional diperuntukkan bagi acara-acara khusus seperti pernikahan dan perayaan lainnya. Namun, ketersediaan komersial budidaya abalone telah memungkinkan konsumsi lebih umum ini jarang sekali kelezatan. Oleh karena itu, mudah tersedia dalam kaleng tapi pikiran Anda jika dapat biaya USD20-30 per bisa.
2. Fish Maw - Ikan maw sebenarnya adalah kandung kemih udara ikan besar, fungsi yang mengatur dan oksigen aliran air sehingga ikan dapat naik atau turun di dalam air. Harga perut ikan jauh dari murah dan itu salah satu bahan mewah dalam masakan Cina. Seperti banyak bahan dalam tradisi kuliner Cina, perut ikan juga dianggap sebagai tonik bergizi yang membantu sirkulasi darah dan bermanfaat bagi kesehatan umum.
3. 1 / 2 dari Ayam Desa ("Ayam Kampung") - ini dianggap ayam yang berkeliaran dengan bebas di kampung (desa) - yaitu, setara dengan Malaysia free-range, lebih atau kurang organik, ayam-sebagai berlawanan dengan mereka disimpan di kandang di peternakan pabrik. Hal ini tentu saja dianggap sebagai sehat tetapi lebih mahal pilihan untuk ayam normal.
5. Kering Kerang atau Conpoy - 5-6 pcs (direndam dalam air)
6. Button Mushroom - 1 dapat
Langkah-langkah sederhana:
1. 20 mangkuk air dalam pot, masukkan kerang dan ayam ke dalam air mendidih. Setelah air mulai mendidih lagi selama 10 menit, kecilkan api didihkan selama 1 jam.
2. tip terbaik untuk mempersiapkan abalon tersebut. Sekarang, untuk memastikan tekstur abalone besar, masukkan seluruh kaleng abalon dalam air mendidih panas untuk 2 jam sebelum menghapus dan memotong ke iris.
3. Rendam perut ikan dalam air untuk menghilangkan bau apapun.
4. Masukkan jamur tombol ke dalam sup.
5. Tambahkan perut ikan dan iris abalon ke dalam sup dalam 15 menit terakhir mendidih sebelum disajikan.
TV Online Streaming
Resep Coto Makassar
Bahan:
1/2 kg paru (digoreng, pisahkan, masukin toples)
2 liter air cucian beras/tajin
5 batang serai, memarkan
5 lembar daun salam
250 gram kacang tanah, goreng, haluskan
3 sdm minyak goreng, untuk menumis
5 cm jahe, memarkan
1 ruas lengkuas, memarkan
note: sebenarnya kalo mau, pake juga 300 gram babat, rebus matang & 300 gram hati sapi rebus matang. Kalo mo pake beginian, daging sapinya dijadiin 1/2 kg aja. Tapi karna keluarga saya pemakan daging (FYI, nama tengah kami semua adalah SUMANTO), hati dan babat pas, dan dagingnya dibanyakin.
Bumbu yg dihaluskan:
10 siung bawang putih
8 butir kemiri disangrai
1sdm ketumbar disangrai
1 sdt jintan disangrai
1 sdm garam
1 sdt merica butiran.
Pelengkap:
bawang goreng
irisan daun bawang
irisan seledri
Sambal tauco:
- Haluskan 10 buah bawang merah, 5 siung bawang putih, 10 buah cabai keriting yang direbus sebentar.
- 100 gram tauco yang ditumis dengan 6 sdm minyak goreng hingga matang, tambah garam dan gula merah secukupnya. Campur sama bahan yang udah dihaluskan barusan.
Cara membuat:
1. Kalo pake babat atau hati, rebus terpisah hingga lunak, angkat, tiriskan, potong dadu.
2. Rebus daging sapi bersama air tajin, serai, lengkuas, jahe, dan daun salam. Setelah matang angkat, tiriskan, potong dadu.
3. Panasin minyak, tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum, masukkan ke dalam kaldu,tambahkan kacang tanah goreng, didihkan.
4. Penyajian: Siapkan mangkuk, isi dengan daging dan ati dan babat dan juga paru yg dari toples tadi. Taburi bawang goreng (enaknya banyak2), irisan daun bawang dan seledri, sajikan dengan ketupat dan sambal taoco.
5. Sajikan hangat.
Resep Pisang Ijo Asli Makassar
- Pisang raja yang sudah matang (5 buah)
- Tepung Beras (40 gram)
- Air daun suji (100ml)
- Air (300ml)
- Pewarna makanan hijau atau pasta pandan (3 tetes)
- garam (1/2 sdt)
- es serut
- Sirup berwarna merah rasa pandan
- tepung terigu (50 gram)
- gula pasir (75 gram)
- santan kental (650 ml)
- daun pandan (1 lembar)
- garam (1/4 sdt)
1. Masukkan tepung beras kedalam campuran air dan air daun suji, lalu tambahkan garam dan pewarna hijau kemudian masak hingga mendidih sambil terus diaduk. Lalu Angkat.
2. Masukkan tepung beras kedalam adonan dan aduk rata sampai kalis atau tidak lengket.
3. Tipiskan adonan dan bungkus pisang menggunakan adonan yang sudah di tipiskan sampai tertutup
4. Siapkan tempat untuk mengkukus, lalu kukus pisang kira-kira 20 menit
5. Untuk membuat siraman campurkan semua bahan lalu masak hingga mendidih sambil diaduk, angkat kemudian dinginkan
6. untuk penyajian : potong pisang menjadi kecil, masukan es serut dan siram dengan sausnya lalu tambahkan sirup merah.
7. Es Pisang hijau siap di nikmati
Resep Pamplemousse Cocktail
Membuat 6 koktail


READMORE - Resep Pamplemousse Cocktail
Pamplemousse adalah kata Perancis untuk jeruk, yang merupakan salah satu bahan utama dalam minuman vodka.

- 7 sendok makan air
- 5 sendok makan jus buah delima
- 1 / 4 cup gula
- 4 sendok teh madu
- 1 1 / 2 cangkir vodka
- 3 / 4 cangkir jus jeruk segar
- 1 / 4 cangkir air jeruk nipis segar
- 18 daun mint segar ditambah 6 tangkai untuk hiasan
- Es batu

Persiapan
Bawa 4 bahan pertama hingga mendidih dalam panci kecil, aduk untuk membubarkan gula. Cool. Jangan depan Bisa dibuat 1 hari ke depan. Tutup dan dinginkan.
Campurkan campuran buah delima, vodka, jus jeruk, air jeruk nipis, dan daun mint di teko besar. Isi teko dengan es. Aduk penuh semangat. Saring minum ke dalam gelas Martini. Hiasi masing-masing gelas dengan tangkai mint dan sajikan.
Resep Salad Ubur-Ubur Wijen
RESEP MASAKAN SALAD UBUR-UBUR WIJEN
READMORE - Resep Salad Ubur-Ubur Wijen
Bahan:
- 350 gram ubur-ubur siap beli, cuci untuk menghilangkan asin, potong-potong
- 1 buah bawang Bombay, potong-potong
- 1 buah cabai merah besar, potong kecil halus
- 2 sendok makan udang kering, haluskan
- 5 batang daun ketumbar, petik daun
- 3 sendok makan chili sauce
- 3 sendok makan air jeruk nipis
- Wijen secukupnya, sangrai
- 1 sendok makan kecap ikan
- 1 sendok makan gula pasir
Cara Membuat Resep Masakan Salad Ubur-ubur Wijen:
- Masak air hingga mendidih, masukkan ubur-ubur, masak sebentar. Angkat, tiriskan
- Campur ubur-ubur dengan bawang Bombay, udang kering, cabai merah, cuci sauce, air jeruk nipis, kecap ikan, gula pasir. Aduk rata.
- Hidangkan dengan taburan wijen,sangrai dan daun ketumbar
Resep Strawberry Cheese Cake
200 ml susu cair
250 gr cream cheese
90 gr mentega tawar
6 kuning telur, kocok lepas
2 sdt kulit jeruk lemon parut
½ sdt esens lemon
200 gr putih telur
150 gr gula halus
ayak:
40 gr tepung terigu
20 gr tepung maizena
Setup strawberry (hiasan) :
700 gr strawberry ukuran kecil, bersihkan
50 gr gula pasir halus
Cara membuat:
1. Panaskan oven hingga suhu 180 °C. Siapkan 2 buah loyang oval bervolume 1,5 liter, alasi dengan kertas roti, olesi margarin, taburi terigu. Sisihkan.
2. Taruh cream cheese dan susu dalam satu wadah lalu tim di atas panci berisi air di atas kompor dengan api sedang. Aduk-aduk hingga cream cheese menjadi lembut dan tercampur rata dengan susu. Masukkan mentega, aduk hingga leleh. Angkat. Biarkan hingga adonan cream cheese hangat. Masukkan kuning telur kocok, kulit jeruk lemon parut dan esens lemon, aduk rata. Sisihkan.
3. Kocok putih telur hingga berbusa, masukkan gula halus sedikit demi sedikit sambil terus dikocok hingga kaku.
4. Tuangi adonan susu sedikit demi sedikit sambil dikocok perlahan dengan mixer kecepatan rendah hingga rata. Masukkan tepung terigu dan tepung maizena, kocok perlahan hingga rata. Bagi adonan menjadi 2 bagian.
5. Tuang masing-masing adonan ke dalam loyang panggang selama 40 menit hingga permukaan cake berwarna keemasan. Angkat. Dinginkan. Keluarkan dari loyang.
6. Setup strawberry : masak strawberry dan gula di atas api kecil hingga berair dan strawberry lunak. Angkat. Dinginkan.
7. Hias setiap permukaan cake dengan setup strawberry. Biarkan sebagian saus mengalir ke sisi kue.
8. Sajikan hangat atau dingin.
Strawberry Cheesecake ini dapat juga dipanggang au bain marie yaitu teknik memanggang dengan air (merendam loyang berisi adonan kue ke dalam loyang yang lebih besar yang berisi air panas setinggi ½ loyang adonan kue). Tujuannya agar cake matang dalam keadaan lembab dengan tekstur yang lembut. Beberapa tip pemanggangan dengan cara au bain marie :
1. Air dalam loyang harus mencapai setengah tinggi loyang kue.
2. Sebelum dituang ke loyang, air harus dipanaskan dulu sampai mendidih. Tapi setelah berada dalam oven, air harus dijaga jangan sampai bergolak/mendidih dan tidak masuk ke dalam kue.
3. Kalau air kurang dan yang dimasukkan tidak cukup panas, cake tidak akan matang.
Sabtu, 28 Mei 2011
Juna Rorimpandey: Chef Memang Galak dan Tidak Seglamor Orang Pikir
DENGAN wajah tampannya, ia lebih cocok menjadi vokalis band atau model. Tak sedikit orang yang bertanya-tanya atau bahkan meremehkan ketika cowok berpostur tubuh tinggi, bertato, dan berkulit terang ini sibuk berteriak, berkomentar pedas, bahkan menghardik kontestan. “Sumpah jutek banget.” “Terlalu dibuat-buat dan berlebihan.” “Sok cool dan galak.” Begitu komentar sebagian yang tak suka. Namun banyak juga yang memuji ketajaman, analisis rasa, dan tentunya tampangnya.
Ya, Juna Rorimpandey (35) layak jadi tokoh televisi pekan-pekan terakhir. Tampangnya boleh mengecoh. Ia punya keunggulan ragawi, dengan posisi sentral di ajang berlisensi internasional pula.
Tapi jangan melihat luarnya saja, telaah lebih dalam dan kenali sosoknya. Niscaya kita akan tahu, laki-laki yang tinggal di Amerika hampir 14 tahun itu tidak asal bunyi. Ia sosok mumpuni untuk bergelar chef master dan untuk menduduki tampuk penting di sebuah acara yang sudah membetot pecinta masak-memasak ini.
“Saya sudah bekerja selama belasan tahun sebagai chef di Amerika dan 4-5 tahun terakhir bekerja sebagai chef untuk berbagai restoran di Amerika,” kata Juna menjawab pancingan Bintang. Juna baru sekitar 2 tahun ini berada di Indonesia dan terakhir menjadi chef di restoran Jack Rabbit.
“Saya tidak melamar, tapi ditawari. Bahkan saya dijemput dari Amerika,” terang Juna.
Terdengar tinggi hati? Sama sekali tidak, Juna hanya menjawab apa yang kami tanyakan dengan apa adanya dan ceplas-ceplos.
“Saya memang keras. Kalau memang saatnya ngomongin pekerjaan, saya keras. Dan saya pun dilatih jauh lebih keras, bisa 20 kali lipat. Tapi yang saya mau bilang, apa yang kalian lihat di TV, kata-kata itu memang keras lahir dari saya, bukan rekayasa atau sebagainya. Tapi ini adalah acara TV, di situ ada editing, ada cut, dan pilihan-pilihan. Jadi yang lebih dikeluarkan kata-kata yang lebih nendang,” kata Juna, seakan menjawab reaksi dan pertanyaan orang yang ditujukan kepadanya.
“Masalah rekayasa, apakah saya dibentuk jadi penjahatnya, sama sekali enggak. Tapi itu risikonya, apakah masyarakat Indonesia tidak suka atau apa. Kalau mereka tahu dunia restoran yang professional, memang sangat keras,” lanjut Juna.
Juna chef produk “kecelakaan”. Berdasarkan wawancaranya di cnngo.com awal tahun ini, Juna mengungkapkan pernah jadi bad boy saat usia belasan, ngebut-ngebutan, merokok, nge-drugs, tawuran, sampai tertangkap polisi.
“Di situ bisa dibaca sekelam-kelamnya kehidupan saya,” kata Juna tanpa ragu.
Tapi toh Juna berkontemplasi dan akhirnya berubah jadi sosok lebih bertanggung jawab. Sama dengan kebanyakan tokoh yang sukses di suatu bidang, Juna menekuni profesi kesayangannya ini dengan sebuah alasan kuat.
“Waktu itu saya sekolah penerbang, sekolah pilot. Ketika tahun 1998 terjadi krisis ekonomi, saya tak bisa meneruskan. Bahkan untuk biaya hidup saja tidak ada. Saya pun harus bekerja, karena kalau tidak, saya tidak bisa makan” kenang Juna.
Dari seorang pelayan, dasar punya kemauan tinggi, Juna memberanikan diri bertanya dan meminta arahan seorang chef ditempatnya bekerja.
“Setiap dia mengajar, saya datang dan melihat. Sekali dikasih tahu, dikasih contoh, setelahnya saya tidak perlu diawasi lagi,” beri tahu Juna.
Di usia 22 tahun, Juna memutuskan jadi chef.
“Saya belajar, bekerja keras. Dari posisi bawah, naik ke posisi menengah, naik ke posisi puncak. Begitu sudah puncak, saya pindah ke restoran yang lebih besar,” cerita Juna. Juna sangat serius bekerja dan akhirnya mulai menemukan mimpinya.
Dunia televisi baru untuk Juna, tapi bukan sesuatu yang asing.
“Bukannya sombong. Sejak saya liburan di Indonesia tahun 2009, saya sudah banyak ditawari untuk mengisi program televisi, tapi saya tidak pernah ingin jadi selebriti. Difoto saja saya merasa janggal.”
Lalu kenapa akhirnya menerima tawaran ini?
“Kalau akhirnya saya iyakan, saya lihat ini adalah dunia saya, memasak. Acara ini acara paling bergengsi dalam industri yang saya geluti. Saya merasa terhormat dong. Audisi? Jujur saja, saya ditawari, sangat ditawari. Kalau perlu saya jujur lagi, saya disogok untuk tampil di sini, haha. Tapi intinya saya bukannya besar kepala, tapi saya merasa terhormat karena banyak chef Indonesia yang sudah lebih terkenal, tapi penyelenggara menawarkannya kepada saya. Mungkin mereka sempat interview dan melihat profil saya yang keras dan sangat disiplin,” jelas Juna.
Bukan Cuma itu alasan Juna.
“Alasan kedua, ini industri saya. Saya banting tulang, bekerja keras selama belasan tahun. Saya tidak mau seseorang dengan muka cantik atau berwajah tampan tapi tidak punya backgound apa-apa di industri judge, menilai industri saya, saya anti sekali. Saya sempat bilang kepada RCTI dan Fremantle, kalau mereka memanggil selebriti sebagai salah satu jurinya, saya keluar, saya tidak mau ini dicampuradukkan,” celoteh Juna mantap.
Ya, kami bisa merasakan idealisme dan percaya diri yang tinggi pada sosok tampan ini. Tapi Juna punya banyak alasan untuk melakukannya. Selain berpengalaman, Juna juga sosok yang kompetitif. Juna pernah menjadi kontestan sejenis di Amerika. Dia pernah lolos hingga 3 babak audisi acara Hell’s Kitchen.
“Sayang mereka melakukan cek latar belakang. Kebetulan saya pernah bersinggungan dengan hukum dan polisi, jadi tidak lolos,” terang Juna.
Sebelum kembali ke Indonesia, Juna, bekerja untuk dua restoran. Dia bekerja 80-90 jam seminggu.
“Jarang menghadiri perkawinan saudara atau teman, jarang liburan. Lewat acara ini saya juga ingin menjelaskan kepada anak muda yang bermimpi untuk jadi chef terkenal. Profesi ini tidak seglamor yang terlihat orang. Perlu kerja keras dan kemauan keras,” imbuh Juna.
Tidak ingin disebut sebagai celebrity chef karena merambah televisi, Juna pun mengaku tidak siap jadi idola.
“Aduh, dunia saya bukan dunia infotainment,” kilahnya.
Lho, bukannya sudah banyak juga yang tahu Juna kekasih model dan presenter Aline Adita?
“Ya, saya enggak mau mencampuradukkan itu. Dunia saya adalah memasak,” katanya mengelak.
Tapi Juna berharap, dari acara televisi yang dibidaninya ini, lahir banyak bakat baru di dunia kuliner.
“Sekaligus jadi pelajaran bagi anak muda yang punya mimpi jadi chef. Kalau kalian ingin maju harus bekerja keras, kerja sebaik mungkin, kerja sepenuh hati. Begitu kamu berbuat sesuatu, kelak akan ada orang yang memperhatikan. Mimpi apa pun bisa terwujud dengan kerja keras,” pungkas Juna.
Langganan:
Komentar (Atom)
Touch
By Blogger Touch
Menu Blog Ini
Posting
Update Status Via Rill Vic.
Flag Counter
Tag Cloud
About Me
VĪĈØ ЄRVÂИÐÂ PЦŦRÂ. Diberdayakan oleh Blogger.
Clock
Juna's FanPage
Labels
- Fact (1)
- Resep (6)
- Tabloid Bintang (1)
- TV Online Streaming (1)
- Upside Down Text (1)
- Websites (1)
Info
Juna's FanPage
Followers
Labels
- Fact (1)
- Resep (6)
- Tabloid Bintang (1)
- TV Online Streaming (1)
- Upside Down Text (1)
- Websites (1)

















